SYAFIQ UMAR
Januari 20, 2025

UNIMUDA Sorong Menjemput Bola dalam Menerapkan Deep Learning Sesuai Permendikdasmen

Hari ini, tepat pada tanggal 18 Januari 2025, UNIMUDA Sorong menyelenggarakan program TeachersFIRST dengan tagline “Transforming Educators with ADLX” (Mentransformasi Pendidik dengan ADLX). Program capacity building ini menyajikan framework yang bernama FIRST (Focusing, Interacting, Reviewing, Sequencing, Transforming). Kerangka kerja ini memberikan langkah-langkah sistematis kepada pengajar untuk dapat mencapai ADLX (Active Deep Learner Experience), yaitu pengalaman pelajar yang aktif dan mendalam. Para peserta diajarkan keterampilan deep learning, yaitu mengajak siswa untuk merefleksikan aktivitas pembelajarannya dengan mengaitkan pelajaran sebelumnya untuk menguatkan pemahaman yang didapatkan selama pembelajaran, sehingga dapat diterapkan dalam perencanaan pembelajaran berikutnya.

Coach Novi Hardian menyampaikan bahwa intisari dari pelatihan ini adalah mentransformasi seorang pengajar dari pendekatan yang berpusat pada guru menuju pendekatan yang berpusat pada siswa. Pengajar di era abad 21 ini wajib beralih dari gaya mengajar tradisional yang berpusat kepada guru hingga menjadi gaya mengajar yang berpusat kepada siswa. NICE Indonesia, sebagai penyelenggara program TeachersFIRST, percaya bahwa siswa adalah subjek pendidikan, bukan objek yang diajarkan. Oleh karena itu, program ini dirancang khusus untuk mencetak para agen perubahan, yaitu pendidik yang memiliki keyakinan yang sama.

Pelatihan sehari penuh ini berlangsung di ruang VIP Aula Zamroni dari pukul 08:00 hingga 16:30. Para peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini hingga tuntas. “Hari ini saya semakin yakin bahwa sesungguhnya mengajar itu adalah belajar, karena guru adalah lifelong learner. Ketika berhenti belajar, maka saat itu juga berhentilah mengajar,” tutur Ibu Rina, seorang dosen UNIMUDA.

Turut hadir pula perwakilan dari UNICEF Papua Nona Elin Bawekes dan mahasiswa berprestasi UNIMUDA. Harapan Sekretaris Rektor, Dr. Nursalim, M.Pd. program ini dapat mencetak para katalis untuk mengimplementasikan paradigma ini di lingkungan masing-masing. Di sela-sela kesibukannya, Pak Rektor Dr. Rustamadji, M.Si. sempat meluangkan waktu untuk hadir dan menyambut tim fasilitator, di antaranya Dr. Rissalwan Lubis, Aqil Wilda, dan Handriyana dari NICE Indonesia. “Kami sangat welcome dan senang menyambut baik kegiatan ini karena tujuan utama kami adalah menyebarkan kebaikan melalui program-program yang berdampak,” ujar beliau.

Di penghujung acara, praktisi pendidikan Mr. Zayn Ali menyampaikan kesannya kepada Coach Novi. Meskipun sudah memiliki 10 tahun pengalaman mengajar dengan metode experiential learning, ia merasa bahwa hari ini ia mendapatkan struktur yang jelas dan mudah untuk melengkapi ilmu yang sudah dimiliki tentang mengajar. “FIRST framework ini memberikan peta yang jelas dan efisien untuk mencapai tujuan ADLX,” katanya. Mr. Zayn menutup acara dengan satu pesan kepada semua peserta: “Hanya pengajar yang mempersiapkan diri dengan baik dan benar yang dapat memberikan dampak kepada pelajar.”

Di penghujung sore, terik matahari Sorong mulai mereda, tetapi para peserta pulang ke tempat masing-masing dengan semangat baru yang membara untuk terus melanjutkan peran mulia mereka sebagai pendidik bangsa.

Tags

Join Our Newsletter

Join our email list to get new updates and inspirations for free.