NICE Indonesia Dorong Kepemimpinan Berkelanjutan Lewat Program Sustainability Impact Leaders

Jakarta, 7 Febuari 2025 – Dalam upaya mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya adaptif, tetapi juga mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, NICE Indonesia menginisiasi program Sustainability Impact Leaders. Program ini dirancang untuk membekali para pemimpin dan calon pemimpin dengan enam keterampilan kunci yang relevan untuk menjawab tantangan kompleks di era perubahan cepat dan ketidakpastian global.

Di era saat ini, menjadi pemimpin tidak cukup hanya mampu mengatur dan mengarahkan. Pemimpin dituntut untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghadirkan dampak jangka panjang bagi organisasi dan masyarakat. Oleh karena itu, NICE Indonesia menekankan pentingnya membangun kapasitas kepemimpinan dengan pendekatan yang menyeluruh, strategis, dan kolaboratif.

Program Sustainability Impact Leaders menekankan penguasaan enam kompetensi utama, yakni:

• Berorientasi Dampak, untuk memastikan setiap keputusan membawa manfaat nyata.

• Pemikiran Sistemik, agar mampu melihat hubungan antarelemen dalam sistem sosial dan organisasi.

• Kepemimpinan Kolaboratif, guna mendorong sinergi lintas sektor.

• Komunikasi Strategis, agar pesan kepemimpinan tersampaikan dengan efektif.

• Pemberdayaan & Pengembangan, sebagai upaya memperkuat kapasitas tim.

• Manajemen Stakeholder, untuk menjalin hubungan yang konstruktif dengan berbagai pihak.

Program ini terbuka bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam konteks pembangunan berkelanjutan, baik dari kalangan profesional, pemimpin organisasi, maupun komunitas. Pelatihan dilakukan secara terstruktur dengan pendekatan pembelajaran aktif dan berbasis pengalaman lapangan.

Dengan pendekatan ini, NICE Indonesia berharap dapat memperluas jaringan pemimpin berdampak yang tidak hanya bekerja untuk hasil internal organisasi, tetapi juga untuk kemajuan masyarakat luas. Melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas, program ini menjadi ruang bersama untuk membentuk kepemimpinan yang lebih inklusif, solutif, dan berkelanjutan.